Hayo...Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 atau F-16?
jpnn.com - JAKARTA - Polemik baru seputar pembelian pesawat tempur Indonesia berpotensi muncul setelah datangnya produsen pesawat tempur, Lockheed Martin.
Sebab, tidak hanya memperkenalkan, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga berharap, varian terbarunya itu bisa menggantikan skuadron 14 TNI AU yang mempensiunkan pesawat F-5E/F Tiger.
"Untuk memenuhi kebutuhan Indonesia, mengganti F-5E/F Tiger yang dipensiunkan," tegas Director Business Development F-16 Lockheed Martin, Randy Howard di Grand Hyatt, Jakarta kemarin (7/10). Dia percaya, dengan kemampuan pesawat buatannya, pemerintah Indonesia akan memilih F-16V sebagai pengganti.
Padahal, Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu dalam beberapa kesempatan sudah menyatakan jika pengganti skuadron 14, F-5E/F Tiger adalah Sukhoi SU-35 pabrikan Knaapo Rusia."Iya sudah ditentukan. Kami sepakat, KSAU dan Panglima TNI," ujarnya di Jakarta, (2/9) lalu.
Saat itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu beralasan, Indonesia sudah memiliki Sukhoi SU-27 dan SU-30. Sehingga memudahkan prajurit TNI Angkatan Udara dalam alih teknologinya.
Bahkan menurutnya, pihaknya sudah akan melakukan negosiasi dalam waktu dekat dengan produsen SU-35.Tak hanya itu, pembelian SU-35 juga dimasukkan dalam revisi Minimum Esenstial Force (MEF) tahap dua 2014-2019.
Menanggapi kenyataan tersebut, Randall mengaku tidak mengetahui. Sepengetahuannya, Menhan baru sebatas merencanakan. "Setahuku, baru mempertimbangkan pesawat itu (SU-35 red)," imbuhnya dibantu penterjemah.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Djundan Eko menjelaskan, pihaknya memang mendapatkan tawaran dari Amerika. Menurutnya, hal tersebut biasa dalam dunia kemiliteran. "Bukan hanya Amerika malah, dari Eropa juga banyak," ujarnya saat dikonfirmasi.
JAKARTA - Polemik baru seputar pembelian pesawat tempur Indonesia berpotensi muncul setelah datangnya produsen pesawat tempur, Lockheed Martin. Sebab,
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat