HDIT Fokus Tingkatkan Platform P2P Lending Doeku
Dalam mekanisme pinjaman itu, individu atau perusahaan dapat langsung meminjamkan uang kepada orang lain dan mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman.
Hambatan berupa persyaratan yang rumit antara kedua belah pihak (peminjam dan pemberi pinjaman) dapat dikurangi, kemudian suku bunga bisa dikurangi sebisa mungkin karena proses yang lebih efisien.
Beberapa hal yang menarik dari teknologi blockchain yaitu dengan general ledger, yaitu kemampuan untuk mencatat detail transaksi.
Blockchain mampu menyimpan kerahasiaan data dengan kemampuan menyembunyikan identitas peminjam maupun pemberi pinjaman.
Blockchain juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi sehingga transaksi tidak dapat diubah oleh siapapun tanpa melalui persetujuan (konsensus).
"Dengan teknologi blockchain, peminjam bisa mudah meminjam tanpa proses yang berbelit-belit. Dari sisi pemberi pinjaman, mendapatkan jaminan pembayaran tepat waktu sehingga tidak was was dalam melakukan investasi di sektor peminjaman online," jelas Hendra.
Saat ini Doeku mencatat peningkatan pesat dalam disbursement penyaluran pinjaman dana modal kerja kepada UMKM yaitu sebesar Rp 63,52 miliar di tahun buku Desember 2021 atau naik 13,2 persen dibandingkan penyaluran pinjaman pada 2020, yaitu Rp 4,83 miliar.
Catatan kuartal II Juni 2022, disbursement modal kerja sudah mencapai Rp 37,07 miliar atau naik 58,3 persen (yoy).
HDIT Fokus Meningkatkan Platform P2P Lending Doeku, Penyaluran Pinjaman dan Laba Naik Hingga 50 persen
- Copy Trading NEEXBIT Permudah Investor Pemula Meniru Strategi Profesional
- Eks Direktur OJK Tekankan Pentingnya Edukasi P2P Lending
- BTN Terapkan Tokenisasi DIRE Berbasis Teknologi Blockchain
- Bank of Italy Mengeluarkan Pedoman Kripto, CEO Indodax Berpendapat Begini
- Pengamat Celios: Perubahan Pola Konsumsi dari Offline ke Online Dorong Perkembangan Produk Digital
- Kripto Bisa Jadi Opsi Pembayaran Jaminan Sosial, Indonesia Kapan?