Hebat! Delapan Anak Muda Mengabdi di Perbatasan
jpnn.com - NUNUKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan pun memberikan peluang kepada delapan anak muda dari Indonesia Mengajar untuk mengabdi secara sukarela di daerah perbatasan.
Sekretaris Disdik Nunukan, Akhmad mengatakan, saat ini guru yang ada di Nunukan berjumlah empat ribu orang.
Di antaranya 60 persen adalah guru honorer dan 40 persen sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Jumlah tersebut masih sangat minim, sehingga masih butuh tambahan.
“Keberadaan guru sangat dibutuhkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di daerah Kabupaten Nunukan,” kata Akhmad saat menyampaikan sambutan di acara pisah sambut Tim Pengejar Muda angkatan 11 dan 13.
Keberadaan guru honorer yang ada saat ini ada sekira 800 orang di seluruh Kabupaten Nunukan dan dipastikan akan bertambah tiap tahun.
Ditambah dengan beberapa bantuan guru, seperti dari Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Terpencil (SM3T) sebanyak 87 orang. Dibantu lagi dengan Indonesia Mengajar sebanyak 10 orang serta dari Dompet Dhuafa.
Menurutnya, keberadaan guru dari Indonesia Mengajar berbeda dengan guru yang ada di Nunukan, karena mereka memiliki bentuk dan cara serta pola mengajar yang berbeda.
Sehingga, guru yang lain dapat menjadikan sebuah motivator, walaupun mereka ini usianya masih muda.
NUNUKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan pun memberikan peluang kepada delapan anak muda dari Indonesia Mengajar untuk mengabdi secara sukarela
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia