Hebat, Dokter Arif Rahman Berhasil Pangkas Waktu Berobat
Sabtu, 29 Desember 2018 – 12:58 WIB
jpnn.com, SIDOARJO - Arif Rahman Nurdianto berhasil menjadi juara pertama Tenaga Kesehatan Tingkat Sidoarjo 2018. Beragam terobosan dia lakukan, salah satunya dengan meluncurkan Sate Krembung. Sate ini bukanlah jenis makanan. Bukan pula sejenis oleh-oleh khas dari Krembung. Sate yang dimaksud merupakan aplikasi untuk memudahkan warga berobat di Puskesmas Krembung. Akronim dari Sistem Antrian Terintegrasi (Sate) di Puskesmas Krembung.
"Saat berobat ke puskesmas dan dipanggil, tinggal tunjukkan nomor antrean ke petugas," ucap Arif saat ditemui kemarin (28/12). Dokter melakukan pemeriksaan. Kemudian, pasien mengambil obat dan mendengar penjelasan tentang konsumsi obat.
Dengan sistem itu, waktu pengobatan menjadi lebih singkat. Paling lama 20 menit. Bahkan, warga yang hanya mengambil obat seperti orang dengan HIV/AIDS (ODHA) hanya membutuhkan waktu lima menit.
Sebelum ada Sate Krembung, warga berlama-lama di puskesmas. Bisa sampai 1-3 jam lamanya. Hal tersebut membuat Arif prihatin. "Sebelum ada Sate Krembung, pendaftaran berobat dengan SMS atau WA," lanjutnya.
Dokter kelahiran Sidoarjo itu tak hanya berfokus pada antrean. Sistem yang dia ciptakan itu juga memberikan akses layanan kesehatan lain. Banyak hal inovatif yang bisa dirasakan masyarakat. Mulai Swalayan Kotak (Swadaya Layanan Konseling OAT dan Kombipak); Kecubung (Krembung peduli Catin, Usia Subur, Ibu, dan keluarga); dan Maskulin (Masjid Sehat dengan Kunjungan Puskesmas Keliling).
Ada juga layanan Jumanji (Jumantik kecil beraksi, Nyamuk jadi Lari) dan Cak Rahman Oke yang merupakan kepanjangan dari Cakap dan Ramah Lansia di Puskesmas Krembung dengan One Stop Shopping Kita Berkah. Juga, Krisna alias Krembung Siaga Bencana. "Ada juga layanan SMS Pria. Khusus untuk mengevaluasi kondisi terkini pasien seusai rawat Inap," lanjut dokter yang lulus pendidikan magister imunologi tersebut. Juga, ada PKPR Live On Instagram.
Arif berharap banyak warga Krembung yang memiliki aplikasi tersebut. Dengan begitu, mereka tidak mengalami kesulitan saat berobat. ''Yang paham aplikasi ini baru ratusan orang. Padahal, warga Krembung kan ribuan,'' ucap suami Dyah Ayu Febiyanti tersebut.
Sebelum ada Sate Krembung, warga berlama-lama di puskesmas. Bisa sampai 1-3 jam lamanya. Hal tersebut membuat Arif prihatin
BERITA TERKAIT
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal
- Bus Trans Semarang Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya
- Kecelakaan Speedboat di Perairan Sungai Musi, Satu WNA Asal China Tewas
- Polres Rohil Terapkan Pengamanan Ketat, Debat Publik Pilkada Berjalan Lancar & Kondusif
- Tim Rimau Bergerak Cepat, Jhon Heri Tertangkap