Hebat! Indonesia Sudah Masuk 10 Besar Kekuatan Pertahanan di Dunia
jpnn.com, SURABAYA - Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dirut PT. PAL yang berhasil membangun Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter secara mandiri. Keberhasilan ini, menurut Menhan, juga mengubah mindset bangsa Indonesia dari konsumen menjadi produsen.
“Kita semua patut berbangga bahwa saat ini kekuatan pertahanan RI telah berada pada urutan 10 besar dunia,” kata Menhan Ryamizard pada upacara peresmian dan pengukuhan KRI Kerambit-627 di PT. PAL Surabaya, Kamis (25/7/2019).
Menhan berharap dengan penyerahan KRI Kerambit ini akan dapat lebih meningkatkan efek gentar kekuatan daya tempur relatif pertahanan Indonesia yang tentunya akan diperhitungkan dalam meningkatkan parameter kekuatan pertahanan kawasan maupun dunia.
BACA JUGA: Bersiaplah! Puluhan Tank dan Kendaraan Tempur Sudah Bergerak
Untuk diketahui, Kapal perang berjenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter ini adalah murni produksi PT. PAL Indonesia (Persero), yang akan memperkuat jajaran Koarmada I. Kapal sepanjang 60 meter ini memiliki kecepatan maksimal 28 mil/jam.
Nama Kerambit diambil dari senjata tradisional Minangkabau. Senjata berbentuk pisau genggam kecil dengan ujung melengkung ini dinobatkan sebagai senjata paling mematikan di dunia.
Pada kesempatan itu, Kasal juga melantik dan mengukuhkan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto, lulusan AAL Angkatan 47 ini sebagai Komandan KRI Kerambit-627 yang pertama.
Sebelumnya TNI AL telah menerima tiga unit KCR 60 M yakni KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, dan KRI Halasan-630.
Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Pur) Ryamizard Ryacudu menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya karena Indonesia sudah masuk 10 besar kekuatan pertahanan di dunia.
- Keren Banget 5 Alutsista Terbaru TNI, dari Kapal Cepat Rudal Hingga Helikopter
- Kapal Cepat Rudal KRI Golok-688 Ringan dan Punya Ketahanan Lelah
- KRI Golok-688 Resmi Memperkuat Kapal Tempur TNI AL, Ini Spesifikasinya
- KSAL: Pembangunan Pertahanan Laut Harus Pertimbangkan Keselarasan Tiga Pilar
- Merasa Tidak Suka dengan Pekerjaan Sekarang, Gunakan 5 Trik Ini untuk Mengatasinya
- MPR RI: Segera Mengambil Sikap Diplomasi dan Kuatkan TNI di Laut Natuna Utara