Hebatnya Seorang Guru Ngaji Sekaligus Desainer Baju Muslim (1)
Saat SD Sudah Jahit Sendiri Baju Lebaran
Ana aktif menularkan bakatnya. Selain menjahit, dia mengajari teman-temannya membuat aksesori. Misalnya, gelang, kalung, dan bros. Dia juga mengajar cara merias. Jika ada acara pentas seni, dia cukup sibuk menyiapkan baju, aksesori, serta hiasan.
Lulus madrasah tsanawiyah (MTs), perempuan asal Malang itu meneruskan ke madrasah aliyah (MA) di pesantren yang sama. Bakat perempuan yang lahir pada 7 Mei 1979 tersebut semakin terasah. Dia kembali bergabung dalam divisi kesenian sekolahnya yang tidak lepas dari dunia desain dan jahit, serta membuat kerajinan tangan.
Saat malam kelulusan MA, dia mendesain baju ala India untuk teman-temannya. Ada 40 baju yang didesain. Dia membentuk kain hitam panjang menyerupai rambut yang dikepang. ’’Semua menutup aurat,’’ terangnya. Pengalaman itu menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
Setahun setelah lulus pesantren, Ana menikah dengan Farmadi Hasyim dan tinggal di Surabaya. Aktivitas sehari-harinya adalah menjadi guru mengaji. Baik di taman pendidikan Alquran (TPQ) maupun guru ngaji privat di beberapa rumah di sekitar Margorejo. Dia dikaruniai anak yang diberi nama Abdun Nasir. Ketika anak semata wayangnya itu berusia 3 bulan, Ana ikut kursus menjahit halus.
Kemampuannya menjahit itu digunakan untuk membuat baju untuk anak dan suaminya. ’’Pokoknya, baju kami tidak ada yang beli. Menjahit sendiri. Paling kalau beli cuma kaus,’’ ujarnya.
Ketika anaknya berusia 4 tahun pada 2007, Ana mulai mendapat order menjahit baju dari teman dan tetangga. Karyanya semakin banyak diakui. Makin banyak orang yang menjahitkan baju ke rumah. Setelah pengalamannya semakin matang, pada 2013, Ana betul-betul terjun ke dunia fashion. Dia juga membuka butik dengan brand Majmal Boutique di Perum Graha Al-Ikhlas, Sedati, Sidoarjo. (jawapos/jpnn)
Selain mengajar mengaji, Ana Farhasy adalah desainer baju-baju muslim. Sudah banyak penikmat karyanya. Termasuk istri menteri dan anggota DPR yang
Redaktur & Reporter : Arwan
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas