HEBOH: 8 Hal "Mengerikan" Mutilasi Dua Anak Polisi

HEBOH: 8 Hal "Mengerikan" Mutilasi Dua Anak Polisi
Brigadir Petrus Bakus. FOTO: pontianak post/jpnn.com

Tapi di sana, Petrus dan dua anaknya hanya bertemu  Kapolsek Menukung AKP Sofyan yang saat itu menginap di rumah dinas Amad.  “Ada apa malam-malam bawa anak ke sini?” tanya Sofyan. Dia pun menjawab. “Mau bertemu kasat Pak.”

 

5. Berkata: Mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah

Orang kali pertama tahu atas kejadian mutilasi itu adalah sang istri, Windri. Saat terbangun dari tidurnya, dia melihat sang suami berdiri dengan membawa parang di depan anaknya. Kedua anaknya sudah tergeletak tak bernyawa.  “Mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah. Maafkan papa dik,” ujar Petrus kepada sang istri

 

6. “Sudah saya bersihkan, Bang. Saya menyerahkan diri"

Windri langsung lari keluar rumah ketika melihat sang suami telah membantai dua anaknya. Dia berlari ke rumah dinas yang ditempati oleh Brigadir Sukadi, anggota Sat Intelkam Polres Melawi yang tak jauh dari rumahnya. Dia minta pertolongan. 

Brigadir Sukadi yang sudah tidur terbangun dan membuka pintu lalu mengamankan Windri ke dalam rumah dan mengunci pintu rumah.  Kemudian, Brigadir Sukadi melihat Pelaku keluar rumah dan duduk di teras rumahnya, dan berkata "Sudah saya bersihkan, Bang. Saya menyerahkan diri".

MELAWI -  Brigadir Petrus Bakus yang merupakan anggota Sat Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat diduga mengalami gangguan kejiwaan. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News