Heboh ada Penumpang Salat di KRL, Begini Pandangan Islam

jpnn.com - Seorang penumpang KRL beberapa hari lalu menjadi perbincangan warganet lantaran salat di dalam gerbong KRL.
Lalu bagaimana pandangan Islam terkait hal ini?
Pada prinsipnya salat dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Salat juga dilaksanakan pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
Secara prinsip ibadah salat dikatakan sah ketika memenuhi syarat, di antaranya suci pada badan, pakaian, dan tempat salatnya dari segala najis.
Orang yang salat juga diharuskan suci dari hadats kecil dan hadats besar.
Adapun terkait tempat, Islam melalui hadits berikut ini menyebutkan lokasi atau area yang sebaiknya dihindari untuk melakukan salat.
Dalam riwayat hadis menyebut sedikitnya tujuh tempat yang tidak direkomendasikan untuk salat.
“Dari sahabat Ibnu Umar ra, ia berkata, Rasulullah saw melarang pelaksanaan salat pada tujuh tempat, yaitu tempat pembuangan sampah, tempat pemotongan ternak, makam, tengah jalan, kamar mandi, kandang unta, dan atap Ka’bah,” (HR At-Tirmidzi).
Seorang penumpang KRL beberapa hari lalu menjadi perbincangan warganet lantaran salat di dalam gerbong KRL.
- Prediksi Puncak Arus Balik di KAI Daop Yogyakarta Terjadi Hari Ini
- KAI Angkut 19 Juta Pemudik Selama Angkutan Lebaran 2025
- H+3 Arus Balik Lebaran, KAI Daop 4 Semarang Catat ada 94 Ribu Penumpang
- Puncak Arus Balik 6 April, KAI Minta Pemudik Berangkat Lebih Awal
- KAI Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terjadi Pada 6 April
- H-1 Lebaran, 21.641 Penumpang Naik dari Stasiun Daop 8 Surabaya