Heboh Bendera LGBT, Chandra: Kedubes Inggris Telah Lancang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan menyoroti heboh bendera LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) yang diunggah laman resmi Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia.
Langkah Kedubes Inggris untuk Indonesia mengunggah foto bendera warna-warni khas LGBT itu pun menuai pro dan kontra.
Dalam pendapat hukumnya, Chandra menilai Kedubes Inggris yang berkedudukan di Jakarta tidak menghargai Negara Republik Indonesia.
"Kedubes Inggris telah lancang," kata Chandra Purna Irawan dikutip dari keterangannya yang diterima JPNN.com, Senin (23/5).
Dia mengatakan Indonesia memiliki aturan tegas yang berkaitan penyimpangan kesusilaan dengan memberikan larangan dan sanksi pidana.
Ancaman pidana itu berlaku bagi tiap orang yang membuat dan memublikasikan konten melalui media komunikasi yang memuat unsur yang melanggar kesusilaan (Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi).
Chandra mengatakan bahwa LGBT tidak sesuai dengan tataran nilai dan kesusilaan bangsa Indonesia.
Sebab, masyarakat Indonesia dengan kultur timur yang menjunjung religiusitas, sangat tegas dan keras melarang segala bentuk praktik LGBT berdasar ketentuan hukum, perundang-undangan, nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum.
Chandra Purna Irawan menyebut Kedubes Inggris yang mengibarkan bendera LGBT telah lancang dan tidak menghargai Indonesia.
- LBH Pelita Umat Kecam Ide Trump Merelokasi Warga Jalur Gaza
- Polemik HGB di Kawasan Pagar Laut, Presiden Bisa Revisi Aturan Ini
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Chandra Singgung Kejahatan Terorganisasi
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila
- Bar LGBT di Jaksel Terbongkar Berawal dari Keributan, Sudah Setahun Beroperasi