Heboh Dugaan Penganiayaan di Lapas Narkotika Yogyakarta, Ahmad Sahroni Meradang
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni geram mendengar adanya dugaan penganiayaan serta tindakan tidak manusiawi yang terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Dugaan penganiayaan itu sebelumnya dilaporkan beberapa mantan narapidana atau napi Lapas Yogyakarta ke Ombudsman Perwakilan DI Yogyakarta, Senin (1/11).
Sahroni menyatakan bila laporan eks warga binaan itu benar maka Kemenkumham harus bertanggungjawab dan menindak tegas para pelaku serta menyeretnya ke ranah hukum.
"Sangat memalukan kalau itu benar terjadi. Mereka memang napi, tetapi tidak berarti bisa diperlakukan seenaknya apalagi sampai dianiaya secara tidak manusiawi," kata Sahroni dalam keterangan di Jakarta, Selasa (2/11).
Politikus Partai Nasdem itu menilai dugaan penganiayaan di lapas sebagaimana diungkap para eks napi itu itu sudah di luar batas.
"Buat saya, ini pelanggaran HAM yang sangat jelas dan semua oknum penjaga lapas maupun semua yang terbukti terlibat harus dipecat dan dimejahijaukan. Penganiayaan itu hukumannya pidana," tutur Sahroni.
Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu meminta Ombudsman bersama Kemenkumham menindaklanjutinya. Keterangan para mantan napi itu juga harus didalami guna mengungkap dugaan penganiayaan di Lapas Yogyakarta.
Sahroni meminta Menkumham Yasonna Laoly memberikan atensi terhadap dugaan penganiayaan di lapas narkotika Yogyakarta itu.
Wakil Ketua Komisi III DRPR RI Ahmad Sahroni meminta dugaan penganiayaan di Lapas Narkotika Yogyakarta diusut tuntas.
- Melawan Kriminalisasi Berbau Politik di Pilkada 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online