Heboh Gaya Fast and Furious Angkot Kota Padang
Polos Rp 110 Ribu, Modif Rp 170 Ribu Per Hari
Minggu, 16 Januari 2011 – 06:26 WIB

BOKS:Angkutan umum jenis Kijang Krista yang dimodifikasi ceper dengan kelir layaknya mobil gaul di Jl Pasaraya Barat, Padang. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos
"Kalau modifnya sederhana, paling setorannya antara Rp 110 ribu sampai Rp 130 ribu sehari. Tapi, kalau full modif, setoran bisa mencapai Rp 170 ribu per hari," ungkapnya. Pentingnya modifikasi untuk meningkatkan omzet itu ditegaskan Muhammad Dayat, 25, sopir jurusan Batas Kota-Tabing-Pasar Raya Padang. Apalagi, kalau ingin merebut segmen anak sekolah, yang merupakan pangsa pasar utama angkot.
"Orang Padang ini seleranya sangat memilih. Kalau hanya polos atau standar, mereka tidak mau naik mobil kita. Jika sudah demikian, tentu saja kita kalah bersaing. Lihat saja ke sana, yang modif penuh penumpang, yang polos lebih sepi," sebut Dayat sembari menunjuk beberapa angkot yang lewat di depannya.
Modifikasi angkot adalah biaya ekstra yang "wajib" dikeluarkan pemilik dan sopir angkot. Biayanya pun bervariasi. Ada yang hanya Rp 5 juta. Ada yang lebih dari Rp 40 juta. Angkot Suzuki Carry yang disopiri Muhammad Dayat termasuk paling ekstrem, habis lebih dari Rp 40 juta.
"Bayangkan saja. Untuk sound system saja sudah Rp 28 juta. Plus perombakan bodi. Misalnya menukar ekor Suzuki Carry dengan ekor Toyota Avanza, yang habis sekitar Rp 12 juta. Belum lagi pembuatan variasi-variasi dari fiber lain untuk luar dalam," beber Dayat.
Anda sudah pernah pergi ke Padang? Bila suatu saat menginjakkan kaki di ibu kota Sumatera Barat ini, jangan terkejut bila menemui banyak mobil "balap"
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu