Heboh Isu Ijazah Palsu, Komandan TKN: Fitnah Dilempar kepada Orang Muda Berprestasi

jpnn.com, JAKARTA - Tudingan ijazah palsu tengah dialami Gibran Rakabuming Raka yang merupakan cawapres Prabowo Subianto. Gibran disebut tidak pernah berkuliah di University of Technology Sydney (UTS) Insearch, Sydney, Australia.
Namun nyatanya, Gibran tercatat menempuh pendidikan di UTS Insearch hingga Year 12 (atau setara SMA Kelas 12), sebelum kemudian melanjutkan pendidikan S1 di University of Bradford, Singapura.
Isu tersebut langsung direspons oleh Komandan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda, Arief Rosyid Hasan.
Dia mengatakan bahwa politik harusnya mengedepankan adu gagasan, bukan kampanye hitam, politik pecah belah seperti zaman Belanda, apalagi ujaran kebencian dan fitnah.
“Kami lihat-lihat, fitnah ini sering dilemparkan kepada orang muda yang berprestasi. Tugas kami, tetap fokus pada kinerja dan prestasi anak muda, menuju Indonesia Emas 2045,” kata dia dalam siaran persnya, Selasa (21/11).
Hal tersebut juga dia tekankan dalam webinar bertajuk "Dampak Pemilu 2024 terhadap Masa Depan Anak Indonesia" yang digelar oleh Komunitas Kawan Muda Indonesia (KMI).
KMI dibentuk oleh pemuda diaspora Indonesia dan pelajar yang sedang menempuh pendidik di luar negeri.
“Lagi-lagi saya sampaikan, sangat penting bagi anak muda untuk berpartisipasi aktif menentukan arah bangsa ke depan pada Pilpres 2024 mendatang,” ujar dia.
Komandan TKN Pemilih Muda Arief Rosyid Hasan mengomentari isu ijazah palsu yang dialami Gibran Rakabuming Raka.
- Punawirawan TNI Usul Wapres Gibran Dicopot. Legislator: Mereka Tak Mau Bangsa Ini Rusak
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran
- Pengamat Sebut Desakan Purnawirawan TNI untuk Pecat Wapres Gibran Politis
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak
- Isu Ijazah Palsu Jokowi Ramai Lagi, UGM Berkomunikasi dengan Polri