Heboh Pernikahan Beda Agama, Chandra Ingatkan Fatwa MUI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan mengomentari beberapa pemberitaan tentang pernikahan beda agama yang viral di media sosial.
Setelah heboh wanita berhijab menikahi pria beda agama di Semarang, baru-baru ini juga viral kejadian serupa di Jakarta.
Pernikahan beda agama stafsus Presiden Jokowi, Ayu Kartika Dewi dengan Gerald Sebastian. Momen saat pemberkatan di Katedral Jakarta Pusat. Foto: YouTube Ayu Kartika Dewi
Yang terbaru adalah pernikahan beda agama antara staf khusus Presiden Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi dengan Gerald Sebastian pada Jumat (18/3).
Dalam pendapat hukumnya, Chandra mengutip Pasal 2 Ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Pasal itu berbunyi perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu.
"Sudah sangat jelas isi norma pasal tersebut. Oleh karena itu, siapa pun tidak boleh memaksa kehendak untuk menikah dengan perbedaan agama atau keyakinan," kata Chandra dalam keterangan yang diterima pada Minggu (20/3).
Menurut Chandra, masyarakat wajib menghormati ajaran suatu agama, misalnya, dalam hal agama Islam melarang pernikahan beda agama.
Ketua LBH Pelita Umat komentari fenomena pernikahan beda agama. Dia mengingatkan adanya fatwa MUI yang mengharamkan.
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pendapat Hukum
- LBH Pelita Umat Kecam Ide Trump Merelokasi Warga Jalur Gaza
- Polemik HGB di Kawasan Pagar Laut, Presiden Bisa Revisi Aturan Ini
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Chandra Singgung Kejahatan Terorganisasi
- Chandra Soroti Arah Kebijakan Amnesti 44 Ribu Narapidana Era Prabowo