Heboh Video Ismail Bolong, Santoso Minta Kapolri Bersikap

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Santoso menilai internal Polri sejak dahulu memang terbelah saat menyikapi heboh video pengakuan Ismail Bolong, pengepul batu bara dari tambang ilegal.
"Tubuh korps baju cokelat (Polri, red) memang tidak kompak sejak dahulu," ujar Santoso kepada wartawan, Senin (7/11).
Itu disampaikan Santoso merespons heboh video Ismail Bolong yang mengaku menyetor uang Rp 6 Miliar kepada perwira tinggi (Pati) Polri berinisial Komjen AA.
Pria yang pernah menjadi anggota polisi itu menyetor uang agar bisnis haramnya memperoleh perlindungan.
Santoso menilai tubuh Polri tidak kompak setelah melihat runtutan heboh video pengakuan Ismail Bolong.
Awalnya, pria yang pensiun dari polisi dengan pangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) itu mengaku menyetor uang Rp 6 Miliar ke AA.
Namun, Ismail Bolong dalam pengakuan terbaru malah membuat klarifikasi yang menyebut pernyataan soal setoran uang dibuat atas tekanan Pati Polri lainnya, HK.
Santoso pun merasa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu turun tangan mengusut heboh di balik video Ismail Bolong.
Anggota Komisi III DPR RI Santoso minta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersikap soal heboh video Ismail Bolong sawer petinggi Polri.
- PUI Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengamanan Arus Balik Lebaran 2025
- Pelayanan Mudik 2025 Dinilai Semakin Baik, Kepuasan Masyarakat Capai Angka Sebegini
- Kompolnas Minta Kasus Pengawal Kapolri Pukul Wartawan Harus Diproses
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- Polisi yang Tempeleng Pewarta Foto di Semarang Siap-siap Kena Sanksi Tegas