Heboh Warga-Aparat TNI Saling Pukul, Tolong Lihat Secara Utuh

Mediasi melibatkan keluarga oknum pelaku dengan melibatkan Perbekel Sidetapa dan tokoh masyarakat Desa Sidetapa agar permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Satu setengah jam kegiatan mediasi berlangsung, namun hasilnya belum ditemukan titik temu.
Hal ini karena dari pihak keluarga pelaku yang merasa menjadi korban pemukulan meminta waktu untuk melaksanakan musyawarah dengan keluarga besar.
"Karena situasi belum memungkinkan kegiatan Swab Test Rapid Antigen dihentikan oleh Dandim 1609/Buleleng karena masyarakat Desa Sidetapa menolak untuk dilanjutkan kegiatan tersebut," katanya.
Pihaknya menyayangkan kejadian ini, karena TNI sebagai bagian Satgas COVID-19 melakukan tugas atas perintah perundang-undangan atau aturan yang diberlakukan saat ini dalam situasi pandemi.
Selain itu, karena adanya permintaan dari pihak aparat desa setempat.
"Adanya tindakan penertiban atau pendisiplinan justru ada oknum warga yang membahayakan keselamatan petugas bahkan menantang dan membentak."
"Saat diberi tahu baik-baik malah memukul aparat dalam hal ini kepada Dandim 1609/Buleleng hingga harus menerima benjolan dan saat ini sudah visum," katanya.
Dia menegaskan bahwa respons aparat TNI melakukan pemukulan balik ke warga bersangkutan tidak terlepas dari sikap spontan terhadap yang dialami Dandim, saat berusaha mengendalikan dan mengajak masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan.(Antara/jpnn)
Beredar video warga dan aparat TNI saling pukul di Bali, Kapenrem 163/Wira Satya meminta masyarakat melihatnya secara utuh.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Elnusa Petrofin Bersihkan Area Dekat Pemukiman untuk Menuntaskan Aspirasi Warga
- Fraksi PAN DPR Bagikan 3.000 Paket Sembako, Warga dan Ojol Terima Manfaat
- BPBD Jabar: Longsor Sukabumi, 7 Warga Hilang, 1 Anak Meninggal
- Sumber Air Bersih Warga Merapi Barat Lahat Hilang Akibat Limbah Tambang
- Soal Isu di Kawasan PIK, Tokoh Teluk Naga: Jangan Sampai Terpecah Belah
- Warga Banjarkemantren Sambangi Kantor Kejari Sidoarjo, Begini Tuntutannya