Hedonisme dan Korupsi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Senin, 27 Maret 2023 – 20:21 WIB
![Hedonisme dan Korupsi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2021/12/12/dhimam-abror-djuraid-foto-ricardojpnncom-fcl9x-jk2o.jpg)
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com
Jawabnya adalah praktik demokrasi yang dibarengi dengan pengawasan publik yang ketat agar mampu menghasilkan stimulus, supaya setiap kepentingan pembuat undang-undang sejalan dengan kepentingan publik.
Dalam praktik di Indonesia, para pejabat publik itu justru yang banyak melakukan pelanggaran etik dengan pamer kekayaan yang tidak jelas sumbernya.
Mekanisme demokrasi yang lemah di Indonesia menyebabkan gaya hidup hedonisme sulit diberantas.
Parade pamer kekayaan para pejabat publik itu menimbulkan kecurigaan yang meluas, bahwa para hedonis plat merah itu mendapatkan kekayaannya melalui korupsi. (**)
Para netizen marah terhadap pamer kekayaan para pegawai pemerintah itu, dan mereka melakukan witch hunt, perburuan para tukang tenung.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
BERITA TERKAIT
- Penahanan Tersangka Korupsi Ini Dipindah KPK ke Polda Kalsel
- Prabowo tak Gentar Berantas Koruptor: Kita Akan Terus Membersihkan Mereka Itu
- Seperti Inilah Korupsi Modus SPPD Fiktif, Bang Uun 2 Hari di Polda Riau
- 19 Tahun Buron, Terpidana Nader Thaher Ditangkap Kejagung
- Begini Modus Eks Juru Bayar Kostrad Dapat Kredit Fiktif BRIguna, Oalah
- Kongkalikong demi Kredit Fiktif dari BRI, Eks Juru Bayar Kostrad Didakwa Korupsi