Hein Kaseke, Tuna Netra Pemimpin 3 Ribu Peserta Musik Bambu
Saya Bisa Mengetahui Alunan Musik yang Merdu
Minggu, 01 November 2009 – 06:17 WIB
Festival Kolintang, alat musik tradisional Minahasa. Sulut berhasil membuat rekor dunia. (foto:lukman/manado post)
Walau tak bisa melihat, Kaseke tidak pernah menyerah dan pasrah dengan takdir. Malah selain rutin melatih Musik Bambu, Kaseke juga membuka kerajinan Kolintang dan mempekerjakan beberapa orang. “Walau saya buta, tapi telinga saya dapat mengetahui mana alunan musik yang merdu dan mana yang tidak,” ujarnya sembari tersenyum.
Ketika disinggung bagaimana dirinya bisa dipercaya Beny Mamoto menjadi dirigen dalam pegelaran akbar dan sangat spektakuler ini, pria murah senyum ini pun menceritakan awal pertemuan dirinya dengan Beny Mamoto saat mengunjungi markas (sebutan lain untuk Institut Seni Budaya Sulawesi Utara). “Saat bertemu itulah, Pak Beny menawarkan saya untuk menjadi dirigen dalam pegelaran musik akbar yang digelar hari ini,” ujar Suami dari Elisabet Punuhsingon.
Pria yang juga pernah bertindak sebagai dirigen dalam pemecehan Rekor Muri tahun 2005 silam itu juga menambahkan, awal-awal dirinya ragu mampu memimpin ribuan peserta, apalagi pemecahan rekor dunia seperti ini. Namun berkat bimbingan, semangat, dan dorongan yang diberikan Mamoto ia akhirnya berani tampil. “Bapak selalu berkata kapada kami, kalau ada kemauan pasti bisa. Tidak ada prestasi yang datang sendirinya, semua perlu pengorbanan dan perjuangan serta kekuatan dari Tuhan,” ungkap Kaseke meminjam kata-kata Beny Mamoto.
“Suksesnya pegelaran Musik Kolintang dan Musik Bambu, merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya, istri, anak-anak, dan cucu. Dan ini tidak akan saya lupakan seumur hidup. Apalagi yang saya lakukan tercatat dalam rekor dunia yang tidak semua orang dapat mengambil bagian,” ungkap Kaseke, sembari mengelus-ngelus dadanya seakan berterima kasih kepada sang pencipta, akan suksesnya pegelaran akbar ini.
Tak pernah minder, walau dirinya tidak bisa melihat dan selalu memegang kepercayaan. Filosofi inilah yang membawa sosok Hein Kaseke dipercaya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu