Heli Evakuasi Ditembaki, Pangdam Geram
Sabtu, 23 Februari 2013 – 07:50 WIB
Dikatakan ia tak melihat soal itu tetapi bentuk atau tindakan yang dilakukan jelas-jelas sebuah tindakan tak berperikemanusiaan yang harus ditindak keras. Menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, soal eksistenti pihak TPN OPM di daerah ini yang berawal sejak tahun 2004 silam namun masih tetap eksis dan memiliki amunisi, Pangdam Zebua justru membantah eksistensi kelompok ini.
Penilaian jenderal yang belum setahun di Papua ini eksistensi pihak TPN OPM semakin kecil. Tak ada yang perlu ditakuti dengan keberadaan mereka. Justru karena ada ketakutan akhirnya pihak tersebut melakukan berbagai cara agar TNI dimusuhi rakyat. "Tujuan mereka itu," bebernya. Bahkan lanjut Zebua tak perlu dilakukan operasi karena lambat laun kelompok ini akan hilang dengan sendirinya.
"Konsep kami membina titik kuat dimana masyarakat ada di sana dan kami dampingi untuk meningkatkan kesejahteraan dan memutus hubungan dengan gerombolan bersenjata jadi kami tak perlu takut justru mereka yang takut karena kami dekat dengan rakyat," ucap Zebua diplomatis.
Ia juga meminta media tidak membesar-besarkan kejadian yang sebenarnya. "Tak betul dari proses evakuasi ada tiga anggota yang tertembak. Yang benar itu hanya kena jari dan kena percikan peluru. Media jangan membesar-besarkan dan membuat public menilai ramai sekali," pintanya.
JAYAPURA - Proses evakuasi delapan jenazah TNI korban penembakan di Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya dan Sinak Kabupaten Puncak, Jumat (22/2)
BERITA TERKAIT
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat