Helikopter Itu Kecemplung di Danau Toba?
jpnn.com - MEDAN - Proses pencarian helikopter carteran milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang hilang kontak setelah terbang dari Desa Siparmahan Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir tujuan Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Minggu (11/10), terus dilakukan.
Helikopter yang dikemudikan oleh pilot Capt Teguh Mulyatno, berangkat dari Desa Siparmahan sekitar pukul 11.30 WIB. Dengan membawa tiga penumpang, yakni Nurhayanto, Sugiyanto, Frans dan seorang teknisi pesawat/Enginer O/B,Hari Poerwantono.
Helikopter dengan tipe EC 130, PK BKA, seharusnya mendarat di Bandara KNIA pada pukul 13.00 WIB. Namun, hingga pukul 13.00 WIB, sang pilot dihubungi pihak Bandara KNIA sudah tidak ada jawaban. Pihak Bandara mengeluarkan Category Phase : Meragukan/Incerfa untuk pesawat yang ditumpangi para pengusaha tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun Sumut Pos, bahwa Helikopter berwarna abu-abu itupertama kali take off dari Bandara KNIA pada pukul 09.30 WIB. Kemudian, tiba di Desa Siparmahan pada pukul 10.55 WIB.
Setelah itu, para pengusaha tersebut melakukan pertemuan. Sekitar 60 menit berada di desa tersebut. Para awak dan penumpang Helikopter kembali menuju Bandara KNIA pada pukul 11.30 WIB.
Dikabarkan helikopter naas itu, jatuh atau lost contact dikawasan Desa Tara Bunga, kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir. Kawasan itu, merupakan kawasan perairan Danau Toba, tepat pantai Barat Danau Toba.
Untuk proses pencarian dan evakuasi, pihak Bandara KNIA sudah kordinasi dengan TNI, Polri, Basarnas dan Pihak PT PAS. Pihak Bandara KNIA sudah membuka Posko terpadu untuk informasi proses pencarian dan evakuasi para awak dan penumpang Helikopter tersebut.
Keterangan Herson, Kepala Otban Wilayah II Medan menjelaskan, pihaknya tengah melakukan kordinasi dengan pihak Basarnas dan TNI/Polri untuk upaya selanjutnya.
MEDAN - Proses pencarian helikopter carteran milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang hilang kontak setelah terbang dari Desa Siparmahan
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- KNPI Ajak Seluruh Pemuda Bergerak Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella