Helikopter Polri Hilang Kontak, Brigjen Ramadhan: Akan Dilakukan Upaya Pencarian
jpnn.com - CIANJUR - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan membenarkan informasi helikopter Polri hilang kontak di perairan Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (27/11). Polri segera melakukan pencarian terhadap helikopter tipe NBO 105 nomor registrasi P-1103 yang hilang kontak di perairan Bangka Belitung, itu.
"Besok (Senin, 28/11) akan dilakukan upaya pencarian oleh Korpolairud (Korps Kepolisian Perairan dan Udara Baharkam) dan Polda Bangka Belitung serta instansi terkait," kata BrigjenAhmad Ramadhan saat dikonfirmasi dari Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11).
Jenderal bintang satu ini menjelaskan helikopter itu terbang dalam rangka melaksanakan kegiatan ferry flight dari Polda Kalimantan Tengah ke Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri. Tercatat ada empat anggota Polri berada dalam helikopter yang hilang kontak tersebut.
Ramadhan menuturkan kronologi helikopter hilang kontak terjadi Minggu pukul 13.45 WIB.
Saat posisi 39 nm sebelum Tanjung Pandan, helikopter melewati cuaca buruk.
Kapten pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki.
Sementara, kapten pilot helikopter P-1103 turun menuju ketinggian 3.500 kaki.
Pada pukul 14.00 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil kru helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter namun tidak ada jawaban.
Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan informasi helikopter Polri hilang kontak di perairan Belitung Timur. Pencarian akan dilakukan besok.
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral