Hello Baby, Ichik-Ichik with Me?
Senin, 17 Mei 2010 – 04:06 WIB

Suasana dalam sebuah diskotik di Bali. Turis wanita dan pemandu wisata berbaur menjadi satu. Foto: Miftahuddin/Radar bali
Sekitar 1985 Kuta berkembang pesat. Hotel, tempat hiburan, dan toko-toko mulai banyak dibangun. Suasana damai itu akhirnya bergeser sejak 1990-an ke atas. Kala itu gelombang kedatangan pemuda dari beberapa daerah di luar Kuta dan Bali sangat besar. Mereka tidak punya keahlian apa-apa. "Mungkin mereka SMP saja nggak lulus," ucap pria yang hidup mengamen dari kafe ke kafe itu. Kondisi Kuta pun berubah menjadi ruwet.
Pemuda-pemuda urakan memadati Kuta. Karena tak bisa berbahasa Inggris, mereka menggoda bule dengan tidak sopan. "Hello baby, ?ichik-ichik? with me," katanya menirukan ungkapan yang marak saat itu. Ichik-ichik adalah istilah untuk berhubungan seksual. "Wah, pokoknya rusak lah," capnya.
Lama-kelamaan Bali mulai berbenah. Anton menganggap kini penataan pariwista Bali sudah lumayan baik meski harus ada pembenahan. Sekarang anak pantai sudah terkoordinasi dengan baik. (kuh/c4/kum)
Fenomena anak pantai di Kuta sebenarnya muncul kali pertama sekitar 1970-an. Saat itu kondisi pantai yang dikenal dengan keelokan sunset-nya itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Tabung Gas Meledak di Cilincing, 3 Warga Terluka