Hemat Bahaya

Oleh: Dahlan Iskan

Hemat Bahaya
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Yang lebih tepat langsung saja dibawa ke rumah sakit. Bisa langsung diinfus. Kurangnya minum ditutup dengan cairan infus," ujar dokter Monica yang kini menjadi kepala rumah sakit Unggul Karsa Medika, Bandung.

Dengan memperbanyak cairan tadi kandungan barang terlarang yang terlalu tinggi bisa dikurangi risikonya.

Memang belum terjawab juga: mengapa baru di belahan kedua tahun 2022 tragedi ini terjadi. Apakah dua pabrik tersebut berganti bahan baku atau berganti pemasok bahan baku.

"Kami ini juga korban," ujar pimpinan Yarindo Farmatama seperti disiarkan banyak media.

Tidak dirinci apa maksud ''kami ini juga korban''. Korban pemasok bahan baku?

Mereka mengaku mendapatkan tambahan bahan baku tersebut dari CV Budiarta. Tidak langsung impor dari Dow Thailand.

Melihat bentuk usaha pemasok itu hanya CV, sepertinya itu usaha yang sederhana. Bisa disebut usaha perorangan. Tidak salah. Apalagi kalau usaha itu dimiliki perorangan yang memang berlatar belakang farmasi menjunjung tinggi tanggung jawab.

"Yang jelas CV Budiarta sudah masuk dalam daftar pemasok yang mendapat izin dan kualifikasi dari BPOM," ujarnya.

AKHIRNYA harus diakui, tindakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyetop sementara peredaran obat sirop itu tepat. Gagal ginjal akut...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News