Hemat BBM, Pejabat Disarankan Ngantor Naik Bus
Sabtu, 21 April 2012 – 23:27 WIB
JAKARTA – Suksesnya kebijakan pembatasan atau pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang akan dilakukan pemerintah, tergantung dari perilaku para pejabat negara sendiri. Jika pejabat mau hemat, masyarakat akan menirunya. Menurutnya, masalah penghematan energi ini bisa belajar dari negara lain seperti China. Dimana pada siang hari saat jam makan siang para pegawai di kantor mematikan lampu sebagai bentuk penghematan. “Jadi jam 12 teng dimatikan. Itu penghematannya akan cukup signifikan,” pungkasnya. (naa/jpnn)
“Kemarin saya lihat di Koran Menko Perekonomian Hatta Radjasa mencontohkan di Bal, para pegawai lebih banyak yang berangkat kerja pakai bus. Saya rasa Pak Hatta coba sekali-kali ke kantor naik bus juga supaya ditiru masyarakat. Karena kebijakan apapun kalau pemerintah tidak memberi contoh ya amburadul,” ujar Ketua Umum Hiswana Migas Eri Purnomo dalam dialog Polemik “BBM Bikin Galau” di Jakarta, Sabtu (21/4).
Selain itu, tambahnya, program car free day yang dilakukan pada akhir pekan bisa menjadi ajang dalam melakukan pengendalian subsidi bbm. Dimana, ditentukan pada waktu tertentu di hari car free day tersebut untuk tidak menjual BBM subsidi tetapi non subsidi. “Tapi ini jangan dirutinkan tetapi ada bulan-bulan tertentu tidak menjual BBM subsidi,”terangnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Suksesnya kebijakan pembatasan atau pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang akan dilakukan pemerintah, tergantung dari
BERITA TERKAIT
- Pengumuman, Beras Bakal Kena PPN 12 Persen, Simak Detailnya
- BRI Insurance Hadirka Perlindungan di Liburan Natal dan Tahun Baru
- INALUM Raih Pencapaian Tertinggi Dalam Produksi & Penjualan Aluminium
- Inovasi Pelumas Baru EMLI Diklaim Mampu Bersaing Secara Global
- Beri Kemudahan Pelanggan, ASDP Meluncurkan Fitur Pengiriman E-Tiket via WhatsApp
- Nasabah PNM Mekaar Asal Lampung Raih Penghargaan Aksi Nyata Bela Negara