Hemat Beras, Warga 2 Desa yang Dikuasai KKB Masak Bubur

jpnn.com, MIMIKA - Kondisi sekitar 1.300 warga Kimbeli dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, yang masih dikuasai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin memprihatinkan.
Setelah kios sekaligus rumah mereka dibakar, kini bahan makanan mulai menipis. Itu dilaporkan seorang warga yang masih terisolasi di Banti kepada pengurus Ikatan Keluarga Toraja Mimika.
Sekretaris IKT Mimika, Marthen Samaa yang dihubungi Radar Timika melalui telepon, Kamis (16/11) kemarin mengatakan, komunikasi dengan salah seorang warga di Banti masih bisa dilakukan meski tidak lancar.
Kepada pengurus IKT Mimika, warga menyampaikan bahwa sebenarnya mereka tidak disandera. Tapi akses sudah terisolasi dan warga dilarang meninggalkan kampung.
Meski mengaku tidak disandera, warga menyatakan tetap tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, karena berada dalam kondisi ketakutan.
Marthen menyebut, keluarga warga yang tertahan di Banti melaporkan keberadaan keluarganya.
Dari 1.300 warga yang tertahan 300 di antaranya adalah warga Toraja. Di Banti, mereka menjalankan usaha kios dan ada pula yang sebagai pendulang.
“Yang sangat memprihatinkan itu ada dua orang anak yang masih balita,” katanya.
Berharap pemerintah, TNI dan Polri, secepatnya mengambil langkah evakuasi warga 2 desa yang dikuasai kelompok kriminal bersenjata (KKB).
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Polri Kerahkan Armada Udara untuk Cari Korban Pembantaian KKB di Yahukimo