Hemat Rp 132 M per Bulan, Pertamina Olah Minyak di Singapura
jpnn.com - JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bakal mengolah minyak mentah di kilang sewaan di luar negeri. Mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) dinilai sebagai penghematan.
Perseroan pelat merah itu bisa menghemat biaya hingga USD 10 juta (setara Rp 132 miliar) per bulan jika dibandingkan dengan membeli BBM dari trader.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan, pihaknya memilih mitra atau beauty contest bagi perusahaan yang bersedia menyewakan kilangnya untuk Pertamina. Namun, dia menolak menyebutkan negara tempat pengolahan minyak bakal dilakukan. ’’Prosesnya sudah berjalan. Per 1 Juli akan dimulai crude processing deal-nya,’’ ujarnya.
Beauty contest dilakukan Pertamina sejak Januari lalu. Kilang milik mitra yang terpilih akan mengolah elpiji, bensin, avtur, dan minyak diesel. Menurut Dwi, minyak mentah yang diolah di kilang milik mitra disesuaikan dengan kebutuhan Pertamina.
Pengolahan minyak itu mengurangi impor BBM yang dilakukan melalui tender. Rencananya, kilang di luar negeri mengolah crude Basrah dari Iraq.
Minyak mentah tersebut dikenal mengandung belerang tinggi sehingga tidak bisa diolah di kilang Pertamina di dalam negeri. ’’Nanti kalau RDMP (Refinery Development Master Plan) selesai, baru bisa,’’ imbuhnya.
Kontrak tahap awal yang berlaku hingga Desember mencakup pengolahan 1 juta barel crude Basrah per bulan. Kapasitasnya ditingkatkan menjadi 2 juta barel per bulan. Semua BBM yang dihasilkan dikirim ke Indonesia.
Selain potensi penghematan USD 10 juta per bulan, Pertamina bisa memproduksi premium beroktan 88 dengan biaya yang lebih murah.
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bakal mengolah minyak mentah di kilang sewaan di luar negeri. Mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar minyak
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru