Hendak Naik Rumah Malah Jadi Korban Bus Maut

Hendak Naik Rumah Malah Jadi Korban Bus Maut
Hendak Naik Rumah Malah Jadi Korban Bus Maut

Dia mengaku almarhum ayahnya ke Poso untuk berkebun cokelat. "Bapak saya memang punya kebun di sana (Poso, red). Jadi setiap tiga bulan setelah menanam padi di sini (Camba, red) bapak kemudian kembali ke Poso," katanya.

Sementara ibunya, lanjut dia sempat tinggal di rumahnya di Dusun Matajang Desa Timpuseng Kecamatan Camba selama kurang lebih setahun. Dan memutuskan menemani suaminya kembali berkebun di Poso.

"Bapak saya sempat kembali kesini tiga bulan lalu. Dan s?etelah menanam kemudian kembali ke Poso dan ibu memutuskan untuk ikut kembali," ungkapnya.

Meski diakuinya dia sempat meminta agar ibunya tetap tinggal disini menemaninya. "Tapi ibu memutuskan ikut sama bapak," sebutnya.

Sebelum berangkat dia juga mengaku ibunya tak henti-hentinya mencium anaknya.

Kabar duka itu diketahuinya dari keluarganya di Poso. Dan dari benda-benda berharga seperti emas dan barang lainnya mereka berdua bisa dikenali.

Keduanya rencananya akan dikebumikan Jumat malam di pekuburan umum Pakere tak jauh dari rumahnya.

Hal senada juga diungkapkan adik Hasnah, "Muh Akib (35).
Akib mengaku terakhir berkomunikasi dengan kakaknya Sabtu lalu.

PUPUS sudah harapan Muhajir (27) dan Asriani (21) yang menjadi penumpang bus maut Az Zahra tujuan Camba Kabupaten Maros menuju Poso, Sulawesi Tengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News