Hendardi: Penanganan Teror Paris Jangan Menimbulkan Teror Baru
jpnn.com - JAKARTA – Ketua Badan Pekerja SETARA Institute Hendardi menilai teror bersenjata di Paris hingga menewaskan ratusan orang adalah tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan. Karena itu, Setara Institute menyatakan mengutuk keras peristiwa tersebut.
“Aksi teror tidak bisa ditoleransi sekecil apa pun. Aksi teror harus menjadi musuh bersama,” kata Hendardi, Minggu (15/11).
Menurut Hendari, upaya penanganannya kasus teror tersebut harus bijak sehingga tidak menimbulkan gangguan psikologi baru lagi.
“Penangannya menurut saya, tidak perlu menimbulkan kecemasan global yang ujungnya menghalalkan segala cara dan hanya melahirkan teror baru,” tegas Hendardi.
Menurutnya, tindakan represif diperlukan. Tetapi sebisa mungkin tidak perlu menimbulkan kekerasan baru yang meluas.
“Teroris dimanapun tidak pernah bisa dijustifikasi sebagai tindakan kelompok beragama. Dampak lanjutan dari serangan ini biasanya mengarah pada kebencian atas nama agama. Inilah yang harus dihindari,” ujarnya.
Hendardi mengatakan kewaspadaan di dalam negeri perlu ditingkatkan dengan memperkuat immunitas warga dari berbagai syiar dan provokasi kebencian yang menjadi titik awal terorisme.
“Secara global, dunia harus terus-menerus menguatkan perdamaian dan pemajuan hak asasi manusia (HAM), sebagai salah satu cara mencegah reproduksi teroris baru," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA – Ketua Badan Pekerja SETARA Institute Hendardi menilai teror bersenjata di Paris hingga menewaskan ratusan orang adalah tindakan biadab
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPATK Ungkap Fakta Pelajar Terpapar Judi Online, Sangat Mengejutkan
- Malam-Malam OTK Buka Sendiri Plang Mengatasnamakan PN Jakbar di SPBE Kalideres, Lihat!
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Majelis Masyayikh Dorong Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren
- Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya