Hendra Adi Bayauw dapat Tawaran dari PSM, tapi…
jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Hendra Adi Bayauw saat ini berseragam Mitra Kukar, tim yang akan berlaga di Liga 2 pada musim 2019 usai terdegradasi musim lalu. Tapi, pemain 25 tahun itu punya kans untuk kembali berlaga di Liga 1 musim 2019 ini.
Adalah runner up Liga 1 musim lalu, PSM Makassar yang diyakini bakal mendapatkan jasa Bayauw. Saat ini, manajemen Juku Eja -julukan PSM- sudah melakukan komunikasi dengan winger asal Tulehu itu. Bayauw tak menampik bahwa dirinya sudah semakin dekat dengan PSM.
"Iya, ada tawaran dari PSM. Tapi saya belum bisa jawab. Saya masih menghormati Mitra Kukar," kata pemain kelahiran 23 Maret 1993 itu.
Saat ini, Bayauw masih memang terikat kontrak dengan Mitra Kukar hingga 31 Desember 2019. Tapi, iming-iming bisa kembali berlaga di Liga 1 jelas akan jadi pertimbangan untuk meninggalkan Mitra Kukar.
Sejatinya, bukan hanya PSM yang tertarik mendatangkan Bayauw. Tim promosi Kalteng Putra juga sudah menjalin komunikasi dengan mantan winger Semen Padang itu.
Meski sudah mendapat tawaran dari dua klub Liga 1, Bayauw masih belum bisa memutuskan akan berlabuh kemana musim ini. Apalagi, dia juga masih punya kans untuk bertahan di Mitra Kukar.
Sadar akan hal itu, manajemen PSM punya cara sendiri untuk Bayauw agar segera merapat ke Makassar. Manajemen PSM menugaskan gelandang mereka, Rizky Pellu sebagai negosiator agar Bayauw memilih PSM jadi klub barunya. Maklum, keduanya sama-sama pemain dari Tulehu.
BACA JUGA: 3 Rekrutan Terbaik Persija Era Gede Widiade
Hendra Bayauw yang saat ini gabung Mitra Kukar, punya kans untuk kembali berlaga di Liga 1 musim 2019 ini.
- PSM Makassar Gagal Menaklukkan 10 Pemain Persik Kediri
- Sengit! Persebaya Vs PSM 1-1, Cek Klasemen Liga 1
- Liga 1: Pelatih PSM Makassar Pusing, Pertama dalam Kariernya
- Dukung Sepak bola Indonesia, Kredit Pintar Jadi Sponsor PSM Makassar
- Luapan Kecewa Marc Klok Seusai Persib Bandung Imbang Lawan PSM Makassar
- PSM Imbang Melawan Persib, Bernardo Tavares Kritik Kualitas Rumput Stadion Batakan, Kenapa?