Hendra/Ahsan Incar Back to Back
Di sisi lain, pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir lagi-lagi tersandung di babak semifinal. Kemarin Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kalah oleh pasangan Tiongkok Xu Chen/Ma Jin 21-18,12-21,15-21.
"Kekalahan kemarin memperpanjang daftar kegagalan Owi/B utet di turnamen berhadiah total 750 ribu USD itu. Seolah dejavu tahun lalu, Owi/Butet juga kalah oleh pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen di empat besar.
"Mungkin Owi yang gak mau juara di Indonesia Open ini. Kalau saya sudah pernah juara disini bareng Vita Marissa dan Nova Widianto," ucap Butet usai pertandingan.
Butet pun mengakui ada pikiran mengapa juara di depan publik sendiri demikian sulit. Padahal keduanya sukses mencetak hattrick juara All England, periode 2011-2013, serta juara dunia 2013.
Owi sepakat dengan Butet. Jika Istora Senayan merupakan salah satu stadion yang angker buatnya. "Saya sih pengennya juara di Indonesia ini. Tapi kok rasanya susah sekali. Saya harus lebih berlatih keras," kata Owi.
Dari titik mati Owi/Butet kemarin, utamanya di game kedua lebih banyak mati di depan net. Baik Owi/Butet sangat lemah permainan di depan net. (dra)
JAKARTA - Hendra Setiawan/M.Ahsan menyelamatkan muka Indonesia di superseries premier BCA Indonesia Open. Kemarin (21/6) di Istora Senayan, Hendra/Ahsan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Daftar Nominasi Pemain Terbaik Dunia FIFA 2024: Ada Messi, Haaland, Vinicius Jr, hingga Mbappe
- Liverpool vs Manchester City, Arne Slot Anggap Bukan Laga Mudah
- Cetak 2 Gol ke Gawang Persib, Bomber Port FC Jadi Man of The Match, Ini Kuncinya
- ACL 2: Bojan Hodak Geram Persib Beri Gol Murah buat Thai Port FC
- Shin Tae Yong Ungkap Target di Piala AFF 2024
- Rekap Penggunaan VAR Hingga Pekan ke-11 Liga 1