Henricus Yulianto, Mantan Koki Pribadi Keluarga Muammar Kadhafi
Masak Tengah Malam hingga Dilarang Akses Internet
Senin, 31 Oktober 2011 – 11:00 WIB
"Saya tertarik masak-memasak sejak sekolah dasar, sejak melihat kakek-nenek mengolah bumbu pical. Lalu, saya mencoba untuk memasak nasi goreng untuk keluarga, ternyata banyak yang suka," beber pria yang tidak pernah bercita-cita menjadi chef tersebut.
Keinginan untuk menekuni profesi juru masak itu diwujudkan Henricus dengan memilih sekolah perhotelan di Surabaya hingga tamat pada 1992. "Di sanalah awal saya terjun ke dunia perhotelan, khususnya bidang memasak," ungkapnya.
Setelah itu, dia melamar bekerja sebagai juru masak di Hotel Sahid Surabaya. Lamarannya pun diterima. Dari situ, dia meniti karir sebagai koki hingga ke dunia internasional. "Saat itulah saya meningkatkan kemampuan dengan belajar memasak aneka menu Asia dan Western," jelasnya.
Henricus juga menceritakan, dirinya pernah berkeliling dunia dengan kapal pesiar Carnival Cruise Line. "Saat di Miami, saya mulai mendalami pengolahan menu masakan Jepang dan Thailand," katanya.
Berita tewasnya Muammar Kadhafi (20/10) di tangan rakyat Libya membuat Henricus Yulianto sangat terkejut. Sebab, selama menjadi koki di istana sang
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara