Henricus Yulianto, Mantan Koki Pribadi Keluarga Muammar Kadhafi
Masak Tengah Malam hingga Dilarang Akses Internet
Senin, 31 Oktober 2011 – 11:00 WIB
Khadafi diketahui memiliki dua istri, yakni Fatiha al-Nuri (1969?1970) dan Safia el-Brasai (1971?2011). Dari keduanya, sang kolonel mendapat delapan anak dan dua anak adopsi. Mereka adalah Muhammad Muammar al-Kadhafi, Saif al-Islam, Al-Saadi, Hannibal, Mutassim, Saif al-Arab, Khamis, dan Milad (adopsi). Anak perempuan Khadafi adalah Ayesha dan Hanna (adopsi).
Selama bekerja sebagai private chef Hannibal, ungkap Henricus, dirinya harus standby 18?20 jam sehari. "Tak menentu lah. Kadang enak tidur, tapi tak jarang dibangunkan untuk memasak meski sudah malam menjelang dini hari. Kadang sarapan paginya bisa pukul 11.00," ujarnya.
Dia menyebutkan, selama bekerja, dalam dua minggu sekali dirinya diizinkan untuk libur dan diganti chef dari Italia. Bagi Henricus, memasak di istana Kadhafi bukan perkara gampang. Sebab, semua juru masak harus menjalani pemeriksaan dan pengawasan yang ketat. "Jadi, benar-benar steril," tegas pria yang mengaku baru pertama mengunjungi Kota Padang saat bekerja di Hotel Mercure Padang empat bulan lalu itu.
Henricus menceritakan, ketika Libya mulai bergejolak pada awal 2011, dirinya pun berancang-ancang untuk berhenti bekerja di istana. "Surat pengunduran diri pun saya ajukan. Awalnya, saya khawatir tak akan diberi izin. Alhamdulillah, diizinkan," ucapnya. Dia mengungkapkan, di Libya-lah dirinya memiliki banyak pengalaman hidup dalam masak-memasak.
Berita tewasnya Muammar Kadhafi (20/10) di tangan rakyat Libya membuat Henricus Yulianto sangat terkejut. Sebab, selama menjadi koki di istana sang
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara