Henry Saragih, Orang Deli Serdang Koordinator Gerakan Petani Dunia

Terpilih Jadi Tokoh Lingkungan Bersama Pangeran Charles

Henry Saragih, Orang Deli Serdang Koordinator Gerakan Petani Dunia
Henry Saragih (kiri) bersama rekan seperjuangannya, Presiden Bolivia Evo Morales. Foto : Henry Saragih for Jawa Pos
Gelombang reformasi menjadi momentum bagi Henry dan kawan-kawan untuk mendeklarasikan Serikat Petani Indonesia (SPI) pada 8 Juni 1998 dengan kantor pusat di Medan. Barulah pada 2003, kantor pusat pindah ke Jakarta.

Henry menyatakan, sejak pertengahan 1990-an, dirinya mengembangkan jaringan ke gerakan petani internasional. Bahkan, pada 1996, Serikat Petani Sumatera Utara mendaftar sebagai anggota La Via Campesina. Bahkan, lantaran posisi Indonesia sebagai negara agraris, kiprahnya mulai diperhitungkan. Dan, pada 2000, Indonesia terpilih sebagai representasi La Via Campesina untuk wilayah ASEAN dan Asia Timur.

Puncaknya, pada 2004, Indonesia dipilih anggota La Via Campesina sebagai representasi kantor internasional, sehingga secara otomatis Henry menjadi koordinator umum La Via Campesina untuk periode 2004"2008. Lalu, pada 2008, Henry terpilih untuk kali kedua sebagai koordinator umum La Via Campesina periode 2009-2012.  "Tahun depan, kepemimpinan (La Via Campesina) beralih ke Afrika," ujar pria kelahiran Deli Serdang, 11 April 1964, itu.

Saat ini, di Indonesia terdapat 28 juta petani. Namun, yang menjadi anggota SPI baru sekitar 700 ribu orang. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding anggota serikat petani India yang mencapai 20 juta orang. Lalu, mengapa Indonesia terpilih menjadi representasi La Via Campesina?

TERNYATA ada petani Indonesia yang masuk menjadi petani berpengaruh di dunia. Dia adalah Henry Saragih, ketua umum Serikat Petani Indonesia (SPI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News