Henry Saragih, Orang Deli Serdang Koordinator Gerakan Petani Dunia

Terpilih Jadi Tokoh Lingkungan Bersama Pangeran Charles

Henry Saragih, Orang Deli Serdang Koordinator Gerakan Petani Dunia
Henry Saragih (kiri) bersama rekan seperjuangannya, Presiden Bolivia Evo Morales. Foto : Henry Saragih for Jawa Pos
Berbagai aksi Henry membuat dirinya sempat ditolak masuk ke beberapa negara. Pengajuan visa untuk berkunjung ke suatu negara sering ditolak, terutama jika di negara tersebut sedang berlangsung agenda pertemuan internasional. Interogasi 4-5 jam oleh petugas imigrasi sudah biasa dialami Henry setiap pergi ke luar negeri.

Hambatan-hambatan seperti itu tak menyurutkan langkahnya. Konsistensi mendukung hak-hak petani serta sistem pertanian yang berkelanjutan terus disuarakan di berbagai forum. Setidaknya, sebagai koordinator La Via Campesina, Henry selalu menjadi pembicara di agenda tahunan FAO PBB dan dewan hak asasi manusia (HAM) PBB. Bahkan, pada 2009, dia menjadi salah seorang pembicara di Sidang Umum PBB.

Selain agenda-agenda yang diselenggarakan PBB, Henry aktif menyuarakan aspirasi petani di berbagai forum internasional. Misalnya, pada 2009, dia dipercaya membuka agenda klimatoforum di Kopenhagen, Denmark. Itu merupakan ajang pertemuan global masyarakat dan gerakan-gerakan sosial di seluruh dunia yang membahas solusi perubahan iklim.

Henry menyebutkan, pencapaian membanggakan gerakan petani sedunia yang terbaru adalah keputusan Dewan HAM PBB. Pada 28 September 2012, organisasi itu merilis resolusi mengenai promosi hak asasi petani. Resolusi tersebut ditetapkan untuk memberikan perlindungan kepada petani. Sebab, berdasar data PBB, 80 persen orang yang menderita kelaparan berada di pedesaan dan 50 persennya adalah petani.

TERNYATA ada petani Indonesia yang masuk menjadi petani berpengaruh di dunia. Dia adalah Henry Saragih, ketua umum Serikat Petani Indonesia (SPI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News