Henry Saragih, Orang Deli Serdang Koordinator Gerakan Petani Dunia
Terpilih Jadi Tokoh Lingkungan Bersama Pangeran Charles
Sabtu, 22 Desember 2012 – 07:29 WIB
Selain itu, petani secara historis mengalami diskriminasi dan pelanggaran hak asasi yang khas."Misalnya, pelanggaran hak atas tanah dan teritori. Yakni, petani dan masyarakat adat digusur, terutama kasus perampasan tanah (land grabbing) yang terjadi di banyak negara.
Tentu, meloloskan resolusi hak asasi petani di Dewan HAM PBB bukan perkara mudah. Berbagai lobi dan koordinasi dengan 47 negara anggota Dewan HAM PBB serta pencarian dukungan dari berbagai organisasi dunia dilakukan secara intensif. Hasil voting untuk resolusi tersebut menunjukkan, 23 negara setuju, 15 negara abstain, dan 9 negara menolak. Yang menolak, antara lain, AS, Spanyol, dan Italia.
"Kami mengapresiasi pemerintah Indonesia yang merespons positif resolusi ini," katanya.
Salah seorang tokoh yang getol mengampanyekan resolusi itu adalah Presiden Bolivia Evo Morales yang dikenal dekat dengan Henry. "Dulu dia ketua serikat petani Bolivia. Jadi, kami sering berkoordinasi di La Via Campesina," ujar pria yang menguasai bahasa Inggris dan sedikit bahasa Spanyol itu.
TERNYATA ada petani Indonesia yang masuk menjadi petani berpengaruh di dunia. Dia adalah Henry Saragih, ketua umum Serikat Petani Indonesia (SPI)
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408