Hensat: Wajar Gara-gara Kasus Itu Pak Jokowi Meninggalkan Menteri asal PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio atau Hensat mengatakan, sangat mungkin PDIP meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pilpres 2024.
Terlebih, beberapa kader partai berlambang Banteng itu mulai mengkritisi kebijakan pemerintah Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Sangat mungkin dan itu yang terjadi sekarang," kata Hensat melalui layanan pesan, Jumat (6/8).
Pengamat politik dari Universitas Paramadina itu menuturkan, realitas saat ini juga terlihat kerenggangan antara Jokowi dengan PDIP.
Misalnya, kata Hensat, Jokowi lebih memercayai urusan penanggulangan pandemi kepada dua politisi Partai Golkar yaitu Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan.
Menurut pria kelahiran Jakarta itu, wajar Jokowi lebih menaruh kepercayaan kepada kader Golkar dalam mengurusi pandemi. Toh, seorang kader PDIP tersangkut kasus korupsi ketika dipercaya mengurusi bantuan sosial.
"Jadi, wajar kemudian gara-gara kasus itu Pak Jokowi meninggalkan menteri asal PDIP. Jadi, lebih mempercayakan ke Golkar," ujar Hensat.
Di sisi lain, kata alumnus Universitas Padjajaran itu, PDIP pada saat yang sama menilai kebijakan Jokowi di dalam menanggulangi pandemi menyusahkan konstituen partai berwarna kebesaran merah itu.
Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio atau Hensat mengomentari soal hubungan PDIP dengan Presiden Jokowi.
- Politikus PDIP Yakin Badai PHK Tak Berhenti di PT Sritex
- Absen Saat Sidang Praperadilan Hasto, KPK Dianggap Sedang Berniat Buruk
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Ima Mahdiah Sebut Proyek 100 Persen Air Bersih Jadi Quick Wins Pramono-Rano
- Gubernur Gorontalo Pastikan Kelanjutan Pembangunan Waduk yang Dulu Ditinjau Jokowi
- Hak Buruh Sritex Terabaikan, Arief Poyuono Ingatkan Prabowo Jangan Seperti Jokowi