Hentikan Gejolak Papua, DPR Minta Kapolri dan Panglima TNI Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk segera melakukan tindakan konkret terhadap gejolak yang terjadi di Papua.
Menurut Azis, peristiwa kontak tembak yang mengakibatkan tiga anggota TNI-AD dari Yonif 700 R terluka, hanya contoh kecil dari rentetan peristiwa yang terjadi selama ini.
Dia menegaskan bahwa potensi gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), terutama selama periode Desember mendatang, akan meningkat.
"Sinyal menjelang 1 Desember harus diwaspadai, Kapolri dan Panglima harus segera turun dan aksi nyata. Pasalnya tingkat kerawanan akan naik," kata Azis, Sabtu (28/11).
Pimpinan DPR bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan, itu menegaskan bahwa perihal ini didapatkan dari sebaran informasi ang disampaikan pihak Polda Papua.
Karena itu, ujar Azis, antisipasi melalui kesiapsiagaan dibutuhkan dengan memperbanyak patroli di sejumlah wilayah.
"Ini penting dilakukan untuk menekan titik rawan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," ungkap dia.
Lebih lanjut Azis berharap semua unsur TNI dan Polri terlibat untuk mengantisipasi adanya ancaman KKB yang hingga kini berbeda haluan ideologi dengan NKRI.
DPR mengingatkan sinyal menjelang 1 Desember harus diwaspadai dan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto harus segera turun dan aksi nyata meredakan gejolak di Papua.
- Brigpol Enok Tewas Ditembak KKB, Aktivitasnya Sempat Diawasi
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- 27 Anggota KKB Tewas Sepanjang 2024
- Irjen Patrige: ada 267 Orang Meninggal di Jalan Raya
- Sebanyak 990 Personel Naik Pangkat di Polda Papua, ada 14 Kombes
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua