Hentikan Perdebatan Cebong vs Kampret, Generasi Muda Harusnya Sibuk Membangun Bangsa
"Itu sebabnya, ada sedikitnya lima teknologi yang bisa diibaratkan sebagai jantung Industri 4.0, meliputi IoT, Artificial Intelligence, Human-Machine Interface, teknologi robotik dan lain-lain," tambahnya.
Bagaimana generasi milenial bisa mempelajari dan memahami ini semua tentu dibutuhkan upaya khusus. Lalu, bagaimana respons sektor pendidikan terhadap lompatan ini?
"Soalnya, untuk merespons lompatan dimaksud, Pemerintah telah merancang peta jalan atau road map berjudul Making Indonesia 4.0. Peta jalan ini memuat strategi industri nasional menapaki Industri 4.0. Dalam road map itu, pemerintah akan fokus pada lima sektor industri, meliputi industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika dan kimia," jelasnya.
Bamsoet mengatakan jika negara telah siap dengan Making Indonesia 4.0, bagaimana dengan masyarakat, khususnya generasi milenial?
"Apakah orang-orang muda sudah tertarik untuk memahami Making Indonesia 4.0 itu? Inilah tantangan riel generasi milenial Indonesia. Artinya, dari pada terus terperangkap dalam rivalitas ‘Cebong versus Kampret’, akan lebih produktif jika generasi muda Indonesia didorong untuk bersungguh-sungguh memahami tantangan yang sedang dan akan dihadapinya di kemudian hari," tegasnya.
Dorongan itu hendaknya diinisiasi oleh para tokoh masyarakat yang berniat mewujudkan rekonsiliasi ‘Cebong’ dengan ‘Kampret’.
Pemerintah tampaknya memahami minimnya kesiapan generasi milenial menapaki Industri 4.0 itu.
Berangkat dari pemahaman itulah, Presiden Joko Widodo berinisiatif untuk memrioritaskan pengembangan kualitas SDM dalam beberapa tahun ke depan.
Sisi negatif dari rivalitas cebong dan kampret adalah pada aspek etika berekspresi atau menyuarakan pendapat.
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju