Heran, Daftar Orang yang Ditangkap Ada Sesaat Setelah Kudeta
”Daftar orang yang harus ditangkap sudah langsung ada sesaat setelah kejadian (kudeta gagal, Red). Ini mengindikasikan bahwa daftar tersebut telah dipersiapkan dan pada momen tertentu akan langsung digunakan,” tegas Komisioner Urusan Penambahan Anggota UE Johannes Hahn.
Pernyatan Hahn itu menguatkan dugaan bahwa kudeta di Turki hanyalah panggung sandiwara untuk membenarkan aksi penangkapan lawan-lawan politik Erdogan. Menurut mantan pejabat militer Turki yang mengetahui detik-detik kudeta Jumat (15/7), sebenarnya pelaku memiliki peluang besar jika ingin menghabisi Erdogan. Saat itu Erdogan berada dalam perjalanan dari resor Marmaris menuju Istanbul.
”Setidaknya ada dua pesawat F-16 yang mengganggu pesawat yang ditumpangi Erdogan saat berada di udara dengan rute ke Istanbul. Mereka mengunci radar pesawatnya (Erdogan, Red) dan dua pesawat F-16 lain yang bertugas mengawal Erdogan. Kenapa mereka tidak menembak (pesawat Erdogan, Red) itu masih menjadi misteri,” terangnya.
Pernyataan tersebut bukan isapan jempol belaka. Sebab, setelah kudeta, dua pejabat tinggi Turki mengonfirmasikan bahwa pesawat jet yang ditumpangi Erdogan memang sempat diganggu dua jet tempur F-16 milik pelaku kudeta.
Namun, Erdogan berhasil selamat. Keduanya tidak menjelaskan bagaimana pesawat Erdogan bisa lolos. Proses lolosnya Perdana Menteri Binali Yildirim dari usaha penangkapan oleh pasukan kudeta juga masih buram.
Yildirim tentu saja langsung menampik tuduhan berbagai pihak bahwa pemerintah Turki sendiri yang merencanakan drama kudeta tersebut. Menurut dia, pemerintah Turki memiliki dokumen yang menjelaskan secara detail plot kudeta tersebut.
Termasuk, siapa yang mengisi posisi menteri-menteri, kepala militer sementara, dan beberapa jabatan lain. Dia menegaskan bahwa penyelidikan yang terkait dengan kudeta itu masih berlangsung.
Terlepas dari kudeta sesungguhnya ataukah hanya drama, masyarakat masih ketakutan dengan kejadian tersebut. Ancaman serangan membuat seluruh gedung parlemen Turki kemarin dievakuasi. Gerbang dan semua akses ke parlemen ditutup.
ISTANBUL – Pemerintah Turki harus memilih masuk Uni Eropa (UE) atau menerapkan hukuman mati kepada para terduga kudeta. Ankara tidak bisa memilih
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal