Heran, Daya Beli Tergerus BBM Subsidi Dibatasi
Jumat, 01 Juli 2011 – 15:37 WIB
JAKARTA -- Rencana kebijakan pembatasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah terus mendapat kecaman. Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Arif Budimanta, menilai, pemerintah tidak mampu mengatasi masalah daya beli masyarakat yang tergerus, tapi malah ribut soal rencana pembatasan BBM bersubsidi.
"Selama ini rakyat diminta berkorban, daya beli masyarakat tergerus, tapi imbal balik dari pengorbanan itu tidak pernah jelas diberikan pemerintah," kata Arif, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (1/7).
Dia memandang jika pemerintah mau membatasi penggunaan BBM bersubsidi dan mengurangi subsidi, maka harus memerhatikan imbal balik bagi masyarakat. Pemerintah harus memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat, dan juga menggenjot daya beli masyarakat.
"Yang untung malah pemburu rente dan mafia ekonomi. Kalau pemerintah mau terapkan kebijakan atau penyesuaian harga BBM, harus memerhatikan imbal balik buat rakyat. Jangan rakyat diminta berkorban, tapi pelayanan tidak ada," ungkapnya.
JAKARTA -- Rencana kebijakan pembatasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah terus mendapat kecaman. Anggota Komisi XI
BERITA TERKAIT
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Bisnis Laundry Cerah, IPSO Hadirkan Inovasi Khusus untuk Pasar Indonesia.
- Beri Dukungan, Bea Cukai Banten Hadiri Pelepasan Ekspor Produk Mayora Group ke-15 Negara
- PT Shan Hai Map Siap Gelar Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024
- Pertamina Patra Niaga Paparkan Kesiapan Memperkuat Ekosistem LNG di Forum ADIPEC 2024