Heran Kesabaran
Oleh Dahlan Iskan
Yang juga heran: tidak satu pun pedemo yang meninggal. Padahal serangan untuk polisi begitu jelasnya. Apalagi hinaan. Bully. Pun untuk keluarga mereka.
Kesannya, polisi sudah menjadi lawan rakyat.
Tiongkok rupanya tahu persis: begitu ada yang tewas celakalah. Bisa jadi martir. Akibatnya gerakan berikutnya bisa lebih besar. Lebih luas. Apalagi kalau yang tewas itu wanita. Atau mahasiswa.
Minggu sore lalu ada 'kecelakaan'. Sebuah tembakan peluru lunak mengenai mata kanan seorang pendemo. Wanita. Geger.
Demo yang sudah agak reda membesar lagi. Ada momentum baru. Bahkan menduduki Bandara Internasional Hong Kong --salah satu yang tersibuk di dunia.
Melumpuhkannya. Memang tidak sampai 1 juta orang. Bahkan 'hanya' ribuan, tetapi empat hari beruntun.
Bukan main.
Polisi tetap saja sabar.