Heran, Masih Saja Ada Masalah Dokumen Keimigrasian Pemain Asing

jpnn.com - JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengaku prihatin dengan masih adanya permasalahan keimigrasian yang dilakukan oleh klub-klub peserta Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
BOPI menilai hal-hal seperti ini seharusnya tak lagi terjadi di turnamen yang diniatkan sebagai percontohan perbaikan tata kelola sepakbola Indonesia tersebut.
"Masih ada saja klub-klub yang belum menyelesaikan dokumen keimigrasian mereka, padahal turnamen sudah hampir setengah musim berjalan," kata Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, Kamis (4/8).
"Ini yang mengherankan. Kenapa tak sejak dari awal urusan ini dibereskan?" iimbuhnya
Ketidakberesan dokumen imigrasi ini menurut Heru merupakan sebuah ironi. Pasalnya, ISC dihadirkan dengan niat sebagai turnamen yang menjunjung tinggi tata kelola sepakbola yang baik.
"Namun ternyata sama saja. Kan kelengkapan dan beresnya dokumen keimigrasian juga salah satu bentuk pembenahan tata kelola," tutur Heru.
"Jangan-jangan, dokumen yang tak beres bukan hanya dokumen keimigrasian," sambungnya.
Menurut Heru, masalah dokumen keimigrasian yang masih bermasalah tak hanya terjadi pada satu klub. Ada beberapa klub yang masih tersangkut masalah ini.
JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengaku prihatin dengan masih adanya permasalahan keimigrasian yang dilakukan oleh klub-klub
- Pecco Bagnaia Petik Banyak Pelajaran Berharga dari MotoGP Thailand
- MotoGP 2025: Peluang Juara Alex Marquez di Mata Sang Kakak
- Jadi Kampiun MotoGP Thailand 2025, Marc Marquez Menyamai Rekor Legenda Ducati
- Klasemen Liga 1 2024/25: Persis Solo Lepas dari Juru Kunci, Siapa Bakal Degradasi?
- Makna Gelar Juara Raymond/Nikolaus di Sri Lanka International Challenge 2025
- Rehan/Gloria Ungkap Alasan Banyak Melakukan Kesalahan di Final German Open 2025