Heran, Mengapa Ketum FPI Dilarang Datang?
Ia menyayangkan sikap aparat keamanan yang dinilainya takut dengan gertakan oknum-oknum tertentu.
“Jadi, aparat harus berpikir yang jernih, benar tidak ada pergerakan, dan kalaupun ada pergerakan kan bisa ditahan. Sehingga apa yang dilakukan oleh kepolisian kemarin justru sangat melukai umat Islam,” jelas Agus.
Ia menilai sikap aparat keamanan yang tidak adil menjadi penyebab ketegangan terjadi.
Agus berjanji bahwa ia dan sejumlah Ormas akan menggelar aksi dalam jumlah yang lebih besar lagi. “Kami akan melakukan aksi besar-besaran nanti tanggal 20 Mei,” janjinya.
Sependapat dengan Agus, peserta aksi lainnya, Syarif Hasan Basri. “Sikap yang diambil aparat (pada Jumat, 5/5, di Supadio) sangat melukai, karena jelas tidak ada persamaan hukum di sini,” tukasnya.
Sikap aparat, kata dia, yang tidak mengizinkan Ustad Ahmad Sobri Lubis memenuhi undangan Tabligh Akbar di Mempawah justru memanaskan suasana, bukannya menjadikan situasi kondusif di Kalbar.
“Tentu ini sesuatu yang tidak bijaksana yang dilakukan aparat. Kami meminta aparat bersikap adil, jangan sampai karena membela suatu golongan, kemudian melukai golongan lainnya,” pinta Hasan Basri.
Sekretaris DPD FPI Kalbar, Syarif Kurniawan, pun menyayangkan stigma yang ditimpakan kepada FPI, bahwa organisasi tersebut anti-NKRI dan kebhinnekaan.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Achmad Sobri Lubis langsung balik ke Jakarta, begitu tiba di Bandara Supadio Pontianak, Kalbar, pada Jumat
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- Survei LSI: Jelang Pilwalkot Pontianak, Petahana Kokoh di Angka 72,7 Persen
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam
- Demo FPI Hari Ini, Tuntutan Reuni Aksi 411 Menyasar Jokowi dan Fufufafa