Hercules Hibah Australia Bakal Gerogoti Keuangan Negara
Jumat, 06 Juli 2012 – 15:55 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan bahwa empat pesawat Hercules C 130 yang diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungannya di Australia, sebenarnya tidak layak terbang. Menurut Hasanudin, pesawat itu perlu diperbaiki lagi dan harus menelan biaya USD 60 juta dengan asumsi USD 15 juta untuk setiap pesawat. Mantan Sekretaris Militer Kepresidenan itu menambahkan, sampai saat ini hibah empat pesawat Hercules itu belum mendapatkan persetujuan DPR. Merujuk pada pasal 23 ayat (1) Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka hibah dari pemerintah atau lembaga asing harus dengan persetujuan DPR.
Hasanuddin pun menganggap janggal jika dalam waktu bersamaan negeri Kanguru itu juga menawarkan enam pesawat sejenis dan dalam kondisi siap operasional seharga USD 90 juta atau USD 15 juta per unitnya. "Ini berarti harga jual dan harga hibah sama," kata Hasanuddin dalam keterangan resminya, Jumat (6/7).
Karenanya politisi PDI Perjuangan itu menyarankan pemerintah agar dengan dana USD 150 juta, membeli lima unit Hercules baru. "Dengan pesawat baru, kita mampu menghemat biaya pemeliharaan dan jumlah jam terbang yang banyak serta aman dipakainya," kata dia.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan bahwa empat pesawat Hercules C 130 yang diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
BERITA TERKAIT
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Bawaslu Minta Masyarakat Segera Lapor Jika Menemukan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat
- Polda Sulut Minta Masyarakat Jaga Keamanan di Masa Tenang Pilkada
- Heboh Insiden Carok Pendukung Cabup, Brimob Hingga Marinir Dikerahkan ke Sampang
- Tim Pemenangan RIDO Temukan Politik Uang & Pembagian Sembako Jelang Pencoblosan
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan