Hergun Minta Pemerintah Mengerem Utang Agar Indonesia Kembali Naik Kelas
"Pemerintah juga perlu membuat program untuk meningkatkan skill tenaga kerja lokal agar tidak kalah dengan TKA," sambung politikus asal Jawa Barat itu.
Selanjutnya, Indonesia bisa menurunkan imbal hasil SBN. Hal itu bertujuan supaya dana-dana di masyarakat tidak menumpuk di SBN. Tetapi, dana-dana tersebut akan lebih berguna dialirkan melalui fungsi intermediasi perbankan untuk menggerakkan sektor riil.
"Pemerintah harus mulai mengerem utang. Bagaimana pun utang berkonsekuensi menimbulkan bunga utang," ujar Hergun melanjutkan.
Dia mengatakan, pada APBN 2021 dialokasikan bunga utang sebesar Rp 373,3 triliun. Itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Baca Juga: Baru Lahir, Bayi Perempuan Ini Meninggal setelah Positif Covid-19, Innalillahi
"Sejatinya, berutang boleh-boleh saja asal terukur dan tidak terkesan ugal-ugalan, serta tidak seperti tahun lalu yang menyisakan SiLPA hingga Rp 234,7 triliun," tutur Hergun.
Cara berikutnya, Indonesia akan mendapatkan fasilitas-fasilitas perdagangan seperti GSP (Generalized System of Preference) karena dianggap masih membutuhkan asistensi dari negara-negara maju.
Barang ekspor bisa memperoleh tarif yang sangat rendah pada sektor pakaian jadi, alas kaki, dan sektor-sektor yang padat karya. Hal tersebut harus dimanfaatkan dengan menggenjot produksi dalam negeri semaksimal mungkin.
Hergun Gerindra menyodorkan sejumlah solusi agar Indonesia kembali naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah atas.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?