Hergun Sesalkan SILPA 2020 Mencapai Rp 234,7 Triliun, Bunga Utang Juga Meningkat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan menyesalkan besarnya jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) di APBN 2020 yang mencapai Rp 234,7 Triliun.
Menurut politikus Gerindra itu, SILPA APBN 2020 tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 54 triliun.
Di sisi lain, kata politikus yang beken disapa dengan panggilan Hergun ini, realisasi pembiayaan utang juga cukup besar, yakni Rp 1.226,8 triliun.
"Utang yang dicetak tersebut memiliki konsekuensi membayar bunga," ucap Hergun dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (27/1).
Forum itu membahas soal realisasi APBN 2020 terkait pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional/PEN; pelaksanaan APBN 2021 dan keberlanjutan PEN 2021 dan sejumlah isu lainnya.
Hergun melanjutkan, pada 2019 realisasi biaya bunga utang mencapai Rp 275,5 triliun. Angkanya meningkat pada 2020 menjadi Rp 314,1 triliun, dan pada 2021 dialokasikan Rp 373,26 triliun.
Biaya bunga tersebut menurut Hergun, jauh lebih tinggi dibanding total anggaran subsidi pada 2020 yang hanya Rp 196,2 triliun, mencakup subsidi BBM, LPG, Listrik, dan Non-Energi.
"Pengurangan subsidi BBM berdampak menghilangnya BBM jenis premium dari pasaran. Sepeda motor dan angkutan umum dipaksa mengonsumsi pertalite," ucap Hergun.
SILPA APBN 2020 itu meningkat tajam dibandingkan tahun 2019 yang hanya Rp 54 triliun.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025