Hergun Sesalkan SILPA 2020 Mencapai Rp 234,7 Triliun, Bunga Utang Juga Meningkat

Karena itu dia menyayangkan adanya SILPA APBN 2020 yang begitu besar.
"Kelebihan SILPA itu sangat disayangkan. Di satu sisi negara sudah mengorbankan pengurangan subsidi demi membayar bunga utang, namun di sisi pemerintah tidak maksimal dalam penggunaan uang hasil utang tersebut," tegasnya.
Untuk itu dia meminta Menkeu Sri Mulyani menjelaskan kenapa SILPA sebesar itu bisa terjadi. Termasuk SILPA PEN yang mencapai Rp 115,42 triliun.
"Program apa yang gagal dieksekusi pada 2020? Pemerintah menarik utang Rp 1.226,8 triliun, namun ada sisa anggaran Rp 234,7 triliun, bagaimana pertanggungjawaban pemerintah?" katanya mempertanyakan.
Selain itu, ketua DPP Gerindra ini juga mempertanyakan kenapa di saat masih ada SILPA sebesar itu, namun pada Januari 2021 ini pemerintah masih menjual SBN/mencari utang?
"Ironisnya lagi pemerintah menargetkan penjualan SBN pada kuartal satu 2021 mencapai Rp 342 triliun," ucap Hergun dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi XI Dito Ganinduto itu.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
SILPA APBN 2020 itu meningkat tajam dibandingkan tahun 2019 yang hanya Rp 54 triliun.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Menkeu: Kalau Tunjangan Profesi Lebih Kecil dari Tukin, Kami Tambahkan
- Sri Mulyani Ungkap tak Semua Dosen Terima Tukin, Begini Penjelasannya
- Kabar Gembira tentang Pencairan Tukin Dosen ASN, Alhamdulillah
- Struktur Lengkap Danantara, Ada Jokowi, Sri Mulyani hingga Pandu Sjahrir
- IHSG Melemah Lagi, Pembatalan RUU TNI Bisa Meredakan Pasar
- Baru 11 Pemda Salurkan THR PNS & PPPK, Menkeu Ungkap Penyebabnya