Herman Beberkan Intervensi Polri di Hadapan Megawati
Setelah Ungkap Intervensi Mabes Polri di Kasus DPT Fiktif
Kamis, 19 Maret 2009 – 06:23 WIB

Foto: Priyo H/Jawa Pos
JAKARTA - Kasus dugaan DPT (daftar pemilih tetap) fiktif pada pilkada ulang di Jatim yang diungkap Herman S. Sumawiredja (mantan Kapolda Jatim) menarik perhatian para petinggi parpol. Kemarin siang Herman yang sebelumnya mengungkapkan adanya intervensi dari Mabes Polri ketika menangani kasus tersebut, diundang Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Pertemuan tertutup antara Herman dan Megawati itu berlangsung 2,5 jam sejak pukul 12.00. Megawati tampak didampingi Sekjen PDIP Pramono Anung, Ketua DPD PDIP Jakarta Adang Ruchyatna, dan Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji. Seusai pertemuan, Herman menjelaskan bahwa kedatangannya hanya memenuhi undangan.
"Kebetulan ketua partai (Megawati, Red) dan stafnya ingin mendengar apa yang terjadi. Jadi, tujuan saya memberi informasi. Karena masyarakat berhak tahu, semua berhak tahu. Apalagi, ini suatu partai," katanya.
Senin (16/3) lalu Herman menyatakan mundur dari kepolisian. Dia kecewa terhadap kuatnya intervensi Mabes Polri yang menginstruksikan penghentian penyidikan terhadap Ketua KPU Jatim Wahyudi Purnomo, tersangka kasus kecurangan DPT di Bangkalan dan Sampang dalam pilgub Jatim.
JAKARTA - Kasus dugaan DPT (daftar pemilih tetap) fiktif pada pilkada ulang di Jatim yang diungkap Herman S. Sumawiredja (mantan Kapolda Jatim) menarik
BERITA TERKAIT
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Kawal Amanat Warga Jakarta, KPU Bakal Rilis Buku Janji Kampanye Pramono-Rano
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya