Hermawan: Densus 88 Beberapa Kali Kalah
jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Eksekutif RIDeP Hermawan Sulistyo membantah aparat kecolongan dalam peristiwa serangan teror bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
"Ini kecolongan? Tidak juga. Ini reaksinya tidak seperti di Paris. Ini sudah ditangani," kata Hermawan saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1). Dia menegaskan, aparat tidak ada yang kecolongan. "Tidak. Buktinya selesai kok dalam hitungan menit," tegasnya.
Dia pun menyindir tulisan-tulisan di internet yang cenderung menyalahkan aparat, dengan mengarang-ngarang kronologi kejadian. "Saya lihat internet kok banyak penulis sinetron baru," paparnya.
Ia menjelaskan, pada November 2015, polisi sudah berkali-kali menyatakan akan ada serangan. Kemudian, Desember 2015, polisi sudah menangkap beberapa orang terduga teroris. Meskipun saat itu ada protes, mengganggap polisi salah tangkap.
"Tapi, jadi kalau ngomong jahatnya setelah ada bom orang baru sadar," ungkap pengamat yang akrab dipanggil Kiki itu.
Bahkan, pria yang menjadi tenaga ahli di Puslitbang Mabes Polri ini mengatakan, langkah penangkapan oleh Densus 88 beberapa kali dipraperadilankan. “Densus 88 beberapa kali dipraperadilankan dan kalah,” ujarnya menyesalkan. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Direktur Eksekutif RIDeP Hermawan Sulistyo membantah aparat kecolongan dalam peristiwa serangan teror bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- MenPANRB Rini Dorong Kepala Daerah Memastikan Honorer Daftar PPPK Tahap 2
- Korupsi Dana PIP Universitas Bandung yang Merugikan Mahasiswa
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sedikit, Sisanya Lebih Banyak
- Wamen Viva Yoga: AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Pilot Project
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Menko AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Proyek Percontohan
- Honorer Database BKN Non-Formasi jadi PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan