Herry Wirawan Pemerkosa Santriwati Divonis Mati, Bu Retno Bereaksi

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti bereaksi merespons putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bandung yang mengabulkan vonis mati terhadap terdakwa pemerkosa 13 santriwati Herry Wirawan.
Selain vonis mati, Herry Wirawan juga diwajibkan membayar restitusi sebesar Rp 300 juta lebih.
Vonis itu menganulir putusan PN Bandung, yang sebelumnya membebaskan Herry dari hukuman pembayaran ganti rugi terhadap korban tersebut.
Herry sebelumnya divonis hukuman penjara seumur hidup oleh majelis hakim PN Bandung pada hari Selasa (15/2). Putusan itu pun menggugurkan sejumlah tuntutan lainnya, seperti tuntutan hukuman kebiri, restitusi, dan penyitaan aset.
"Saya menyampaikan apresiasi tinggi atas putusan majelis hakim yang mewajibkan Herry Wirawan membayar uang pengganti kerugian atau restitusi," ucap Bu Retno dalam keterangan di Jakarta, Selasa (5/4).
Dia menilai putusan itu memperbaiki vonis sebelumnya yang membebankan restitusi kepada negara melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Dengan adanya putusan tentang restitusi terhadap pemerkosa santriwati itu, setiap korban yang jumlahnya 13 orang nantinya akan mendapatkan restitusi dengan nominal beragam.
Bagi Retno, alasan majelis hakim juga sangat jelas, bahwa pembebanan restitusi kepada Negara bertentangan dengan hukum positif yang berlaku.
Komisioner KPAI Retno Listyarti bereasi setelah Herry Wirawan pemerkosa santriwati divonis mati dan diwajibkan membayar restitusi. Begini kalimatnya.
- Polres Pacitan Didemo Gegara Kasus Polisi Perkosa Tahanan
- Begini Kata Polisi soal Hasil Tes Psikologi dan Puslabfor Dokter Priguna
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Zenal Abidin Kecam Ulah Paman Perkosa 2 Keponakan di Bogor
- Polda Jabar: Tes Psikologi Dokter Priguna Tak Akan Meringankan Hukuman
- Polda Jabar Dalami 2 Laporan Baru soal Dokter Cabul Priguna Anugerah