Heru Budi Tegaskan tidak Menerapkan Kebijakan Ganjil Genap Selama 24 Jam
jpnn.com - JAKARTA - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan tidak akan menerapkan kebijakan ganjil genap 24 jam untuk mengatasi polusi di ibu kota.
Dia mengatakan bahwa meski hal tersebut terbilang ide yang bagus, tetapi perlu pengkajian dengan pertimbangan matang, agar bisa lebih berdampak kepada masyarakat.
"Saya tidak akan menambah ganjil genap untuk 24 jam. Itu perlu kajian," kata Heru kepada wartawan di Jakarta Barat, Minggu (27/8).
Menurut Heru, jika adanya penerapan ganjil genap menjadi 24 jam maka ke depannya aktivitas masyarakat akan sulit, seperti para orang tua jadi susah mengantarkan anaknya ke rumah sakit.
Sebelumnya, Heru siap menemui sejumlah kepala daerah di wilayah penyangga Jakarta, yakni Bekasi, Depok dan Tangerang serta Bogor untuk membahas skema ganjil genap selama 24 jam.
"Kami bahas minggu depan," kata Heru seusai menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-20 Rumah Susun (Rusun) Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu.
Usulan ganjil-genap selama 24 jam itu masih perlu dikaji dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya terkait pertimbangan jumlah mobil yang dimiliki setiap warga.
"Kami pikirkan dampaknya. Kan, tidak semua punya dua atau tiga kendaraan yang nomor ganjil dan genap. Itu nanti kami pikirkan," ujar Heru.
Pj Gubernur DKI Jakarta mengatakan tidak akan menerapkan kebijakan ganjil genap selama 24 jam.
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- Tantangan Baru Gubernur Jakarta Terpilih Menangani Polusi Udara
- Heru Budi Hartono Diangkat Jadi Komisaris Utama PT MRT Jakarta
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- MANN+HUMMEL Gandeng B-Quik Ramaikan Pasar Otomotif Nasional